[me] Anda atau istri Anda ingin berhenti menjadi wanita karier karena ingin membesarkan sang buah hati? Lebih bahagia menghabiskan waktu untuk mengasuh anak-anak daripada bekerja dengan gaji yang ? Tidak ingin luput dari perkembangan anak semata wayang dari hari ke hari? Sebuah keputusan yang mulia yang tidak semua wanita berani melakukannya.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah: mampukah Anda dan keluarga Anda memangkas biaya pengeluaran keluarga untuk memenuhi kebutuhan pokok sekaligus menabung untuk masa depan si kecil?
Tentunya hal ini dapat diatasi dengan adanya perencanaan-perencanaan yang matang dan pilihan-pilihan yang sederhana.
1. Bicarakan dengan suami
Keputusan resign ini wajib melibatkan suami dalam hal final decision. Rasa memiliki penghasilan bisa menjadi pemicu masalah dalam keluarga yang mempunyai pendapatan dari satu pihak. Suami atau istri yang merasa memiliki pendapatan itu akan merasa lebih berhak dalam membelanjakannya.
"Pastikan untuk menyampaikan semua aspek dari keputusan ini supaya terjadi kesepakatan yang nyaman dan menguntungkan semua pihak," kata Judy Lawrence, konsultan keuangan di Alburquerque, NM, yang juga penulis buku The Budget Kit: The Common Cents Money Management Workbook.
2. Petakan kebutuhan keluarga dengan cermat
Ingin ini ingin itu tetapi kendala ada di masalah uang. Anda harus bisa mengontrol nafsu Anda untuk membeli barang sebelum semua kebutuhan pokok keluarga selesai dipetakan. Menurut Lawrence, setelah menyadari kewajibannya, pasangan suami istri bisa menentukan sikap dalam memprioritaskan kebutuhan atau sekedar keinginan untuk memiliki. Misalkan, ingin makan pizza, burger, atau steak. Keinginan seperti ini yang harus ditekan agar rate finansial tetap stabil.
"Saat menyusun budget untuk kehidupan sehari-hari, Anda juga perlu memasukkan pengeluaran ekstra untuk asuransi atau pengeluaran mendadak," demikian saran Ben Gilmert, perencana keuangan untuk Silver Oak Advisory Group di Portland, Oregon. Buat prioritas mengenai kebutuhan mana yang harus diutamakan, lalu evaluasi kembali pengeluaran tetap seperti tagihan telepon, tagihan internet atau TV berbayar.
3. Kurangi pengeluaran rutin yang besar
Hanya mengurangi kebiasaan Anda bersenang seperti nge-gym tidak akan membantu Anda dalam mengurangi pengeluaran. Tetapi mengurangi pengeluaran seperti perawatan motor, mobil atau rumah akan sangat lebih membantu. Hal ini memang tidaklah mudah. Sehingga Anda harus cermat dalam mengatur aliran uang Anda.
Mencuci motor misalkan. Anda atau suami Anda sendiri bisa melakukannya sehingga tidak perlu dibawa ke Car Wash untuk dicucikan. Untuk keluarga baru biasanya tidak mau repot untuk masalah masakan. Membeli di warteg-warteg untuk makanan satu hari akan membantu juga dalam mengatasi masalah tersebut.
4. Selamat tinggal gaya hidup
Ketika kalian sama-sama mempunyai sumber penghasilan, bukankan kalian juga menjalankan gaya hidup berdasarkan dua penghasilan? Hal itu lebih terasa ketika Anda atau suami Anda butuh bersosialisasi dengan teman-teman Anda. Pastinya ada pengeluaran ekstra untuk itu. "Saat Anda mengundurkan diri dari perusahaan, jangan berharap untuk memiliki semua kemewahan tersebut," saran Gilbert. Terkecuali gaji suami mampu mencukupi semua itu.
"Anda bisa membicarakan hal ini dengan teman-teman Anda dan mengatakan bahwa sekarang Anda tidak bisa sering-sering makan di restoran atau melakukan kegiatan bersama karena memilih untuk hidup lebih hemat," katanya.
5. Jangan terlalu banyak mengurangi
Hemat wajib dilakukan, tetapi jangan terjebak untuk menghilangkan tabungan jangka panjang. Menurut Gilbert, tabungan pensiun itu tidak terlihat secara langsung sehingga banyak keluarga yang terdorong untuk memotongnya.
Hal yang sama berlaku untuk kebutuhan lainnya. Anda mungkin ingin sekali memasak sendiri untuk keluarga Anda. Tetapi terkadang terasa capek juga memasak sendiri, lama kelamaan Anda akan terasa bosan dan memutuskan untuk membeli makanan atau sekaligus makan di luar saja. Penuhi kebutuhan Anda secukupnya. Sebaliknya, bila makan di luar itu menjadi cara untuk memperluas sosialisasi, tidak ada salahnya Anda memotong pengeluaran yang lain lebih dulu.
6. Perbaiki cara menabung
Meskipun Anda atau istri Anda sudah resign, tidak berarti Anda tidak boleh mencari penghasilan tambahan dengan cara lain. Anda bisa membangun usaha kecil-kecilan, seperti membuka warteg atau menerima permintaan pembuatan kue-kue, maka Anda bisa membantu keuangan keluarga Anda. Dari usaha kecil-kecilan tersebut, penghasilan Anda dapat digunakan untuk ditabung, investasi, membangun usaha yang lain dan sebagainya.
"Banyak orang yang menggunakan satu penghasilan untuk berbagai kewajiban, seperti cicilan rumah, transportasi atau makan sehari-hari," kata Lois Backon, Senior Vice President Families dan Work Institute. Kemudian mereka menggunakan penghasilan yang lain untuk hal yang berbeda.
7. Lakukan uji coba
Melakukan latihan untuk mengelola kebutuhan sehari-hari sepantasnya perlu dilakukan. Sebaiknya lakukan hal ini semenjak Anda sebelum resign sehingga Anda dan keluarga Anda cepat beradaptasi ketika istri Anda resign dari pekerjaannya.
Gilbert menyarankan untuk mengatur transfer otomatis dari bank untuk menarik dana dalam jumlah tertentu sehingga sebagian penghasilan Anda akan berkurang selama beberapa bulan. Kemudian, sisihkan juga sebagian uang untuk tujuan lain, seperti menabung atau berlibur.
"Sekarang ini, untuk memanjakan diri secara instan, ditambah lagi ada dorongan dari media untuk hidup konsumtif, kemampuan untuk menabung dan menyesuaikan gaya hidup (yang lebih sederhana) menjadi sangat berarti daripada yang Anda sadari," kata Lawrence.
"Pastikan untuk menyampaikan semua aspek dari keputusan ini supaya terjadi kesepakatan yang nyaman dan menguntungkan semua pihak," kata Judy Lawrence, konsultan keuangan di Alburquerque, NM, yang juga penulis buku The Budget Kit: The Common Cents Money Management Workbook.
2. Petakan kebutuhan keluarga dengan cermat
Ingin ini ingin itu tetapi kendala ada di masalah uang. Anda harus bisa mengontrol nafsu Anda untuk membeli barang sebelum semua kebutuhan pokok keluarga selesai dipetakan. Menurut Lawrence, setelah menyadari kewajibannya, pasangan suami istri bisa menentukan sikap dalam memprioritaskan kebutuhan atau sekedar keinginan untuk memiliki. Misalkan, ingin makan pizza, burger, atau steak. Keinginan seperti ini yang harus ditekan agar rate finansial tetap stabil.
"Saat menyusun budget untuk kehidupan sehari-hari, Anda juga perlu memasukkan pengeluaran ekstra untuk asuransi atau pengeluaran mendadak," demikian saran Ben Gilmert, perencana keuangan untuk Silver Oak Advisory Group di Portland, Oregon. Buat prioritas mengenai kebutuhan mana yang harus diutamakan, lalu evaluasi kembali pengeluaran tetap seperti tagihan telepon, tagihan internet atau TV berbayar.
3. Kurangi pengeluaran rutin yang besar
Hanya mengurangi kebiasaan Anda bersenang seperti nge-gym tidak akan membantu Anda dalam mengurangi pengeluaran. Tetapi mengurangi pengeluaran seperti perawatan motor, mobil atau rumah akan sangat lebih membantu. Hal ini memang tidaklah mudah. Sehingga Anda harus cermat dalam mengatur aliran uang Anda.
Mencuci motor misalkan. Anda atau suami Anda sendiri bisa melakukannya sehingga tidak perlu dibawa ke Car Wash untuk dicucikan. Untuk keluarga baru biasanya tidak mau repot untuk masalah masakan. Membeli di warteg-warteg untuk makanan satu hari akan membantu juga dalam mengatasi masalah tersebut.
4. Selamat tinggal gaya hidup
Ketika kalian sama-sama mempunyai sumber penghasilan, bukankan kalian juga menjalankan gaya hidup berdasarkan dua penghasilan? Hal itu lebih terasa ketika Anda atau suami Anda butuh bersosialisasi dengan teman-teman Anda. Pastinya ada pengeluaran ekstra untuk itu. "Saat Anda mengundurkan diri dari perusahaan, jangan berharap untuk memiliki semua kemewahan tersebut," saran Gilbert. Terkecuali gaji suami mampu mencukupi semua itu.
"Anda bisa membicarakan hal ini dengan teman-teman Anda dan mengatakan bahwa sekarang Anda tidak bisa sering-sering makan di restoran atau melakukan kegiatan bersama karena memilih untuk hidup lebih hemat," katanya.
5. Jangan terlalu banyak mengurangi
Hemat wajib dilakukan, tetapi jangan terjebak untuk menghilangkan tabungan jangka panjang. Menurut Gilbert, tabungan pensiun itu tidak terlihat secara langsung sehingga banyak keluarga yang terdorong untuk memotongnya.
Hal yang sama berlaku untuk kebutuhan lainnya. Anda mungkin ingin sekali memasak sendiri untuk keluarga Anda. Tetapi terkadang terasa capek juga memasak sendiri, lama kelamaan Anda akan terasa bosan dan memutuskan untuk membeli makanan atau sekaligus makan di luar saja. Penuhi kebutuhan Anda secukupnya. Sebaliknya, bila makan di luar itu menjadi cara untuk memperluas sosialisasi, tidak ada salahnya Anda memotong pengeluaran yang lain lebih dulu.
6. Perbaiki cara menabung
Meskipun Anda atau istri Anda sudah resign, tidak berarti Anda tidak boleh mencari penghasilan tambahan dengan cara lain. Anda bisa membangun usaha kecil-kecilan, seperti membuka warteg atau menerima permintaan pembuatan kue-kue, maka Anda bisa membantu keuangan keluarga Anda. Dari usaha kecil-kecilan tersebut, penghasilan Anda dapat digunakan untuk ditabung, investasi, membangun usaha yang lain dan sebagainya.
"Banyak orang yang menggunakan satu penghasilan untuk berbagai kewajiban, seperti cicilan rumah, transportasi atau makan sehari-hari," kata Lois Backon, Senior Vice President Families dan Work Institute. Kemudian mereka menggunakan penghasilan yang lain untuk hal yang berbeda.
7. Lakukan uji coba
Melakukan latihan untuk mengelola kebutuhan sehari-hari sepantasnya perlu dilakukan. Sebaiknya lakukan hal ini semenjak Anda sebelum resign sehingga Anda dan keluarga Anda cepat beradaptasi ketika istri Anda resign dari pekerjaannya.
Gilbert menyarankan untuk mengatur transfer otomatis dari bank untuk menarik dana dalam jumlah tertentu sehingga sebagian penghasilan Anda akan berkurang selama beberapa bulan. Kemudian, sisihkan juga sebagian uang untuk tujuan lain, seperti menabung atau berlibur.
"Sekarang ini, untuk memanjakan diri secara instan, ditambah lagi ada dorongan dari media untuk hidup konsumtif, kemampuan untuk menabung dan menyesuaikan gaya hidup (yang lebih sederhana) menjadi sangat berarti daripada yang Anda sadari," kata Lawrence.
1 comment:
Kembali lagi pada kesepakatan awal antara pasangan suami isteri tersebut dan bagaimana komunikasi yang terjalin diantara mereka. Setiap keputusan yang diambil pasti ada konsekuensinya tapi kalau sudah dibicarakan dg matang dan sama2 siap, InsyaAllah kekhawatiran2 dan hambatan itu bisa teratasi.
Sebagai seorang isteri yang menjadi ibu rumah tangga, mengurus suami dan anak2, mendidik dan membesarkan mereka adalah sebuah karir yang patut diacungi jempol oleh para suami dan itu jauh lebih mulia di sisi Allah dibanding wanita karier.
Akan tetapi apabila kondisi keluarga tidak memungkinkan mengandalkan dari satu gaji (gaji suami), sebagai isteri harus siap membantu meringankan beban suami. Ikhlas menjalankan perintah suami dan diniatkan untuk keluarga. Kalau sudah berkarir, double carrier tentunya isteri tidak boleh lupa akan kodratnya, tidak boleh mengabaikan tugasnya sebagai wanita, isteri,dan ibu bagi anak2nya.. Suami dan isteri yang bekerja harus sama2 siap, saling tolong menolong dlm mengurus rumah, pengasuhan anak dan sangat dibutuhkan pengertian pasangannya.
Semoga dg sharing ini, yg menyampaikan tulisan maupun yang membaca bisa belajar saling memahami dan meningkatkan komunikasi diantara pasangannya.
Semoga bisa tercipta keluarga yang SAMARA, amieennn ya Rabb^^
Post a Comment