Wednesday, September 15, 2010

Faktor Penentu Semangat Dalam Bekerja

[me] Sebetulnya banyak sekali orang yang membutuhkan penyemangat kerja di dalam dirinya. Bahkan seharusnya bisa muncul dari diri sendiri. Beberapa orang dapat sukses dengan kemampuannya dalam menumbuhkan semangat bekerja. Tapi juga banyak yang gagal karena tidak bisa memotivasi atau pun termotivasi.

Semangat atau motivasi dapat berasal dari mana saja. Pengertian semangat kerja menurut Nitisemito (1992), semangat dan gairah kerja sulit untuk dipisah-pisahkan meski semangat kerja memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap semangat kerja. Jika semangat dalam bekerja dan gairah kerja tinggi maka pekerjaan akan terasa lebih ringan dan lebih cepat diselesaikan. Sehingga diharapkan produktivitas karyawan akan meningkat juga seiring bertambahnya semangat dan gairah kerja.
 
Semangat kerja dapat diartikan sebagai semacam pernyataan ringkas dari kekuatan-kekuatan psikologis yang beraneka ragam yang menekan sehubungan dengan pekerjaan mereka. Semangat kerja dapat diartikan juga sebagai suatu iklim atau suasana kerja yang terdapat di dalam suatu organisasi yang menunjukkan rasa kegairahan di dalam melaksanakan pekerjaan dan mendorong mereka untuk bekerja secara lebih baik dan lebih produktif. 

Determinan Semangat Kerja

Zainun (1991) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya semangat kerja. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
1.   Hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan bawahan terutama antara pimpinan kerja sehari-hari langsung berhubungan dan berhadapan dengan para bawahan.
2.   Kepuasan para petugas terhadap tugas dan pekerjaannya karena memperoleh tugas yang disukai sepenuhnya.
3.   Terdapat satu suasana dan iklim kerja yang yang bersahabat dengan anggota organisasi, apabila dengan mereka yang sehari-hari banyak berhubungan dengan pekerjaan.
4.   Rasa pemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga merupakan tujuan bersama mereka yang harus diwujudkan secara bersama-sama pula.
5.   Adanya tingkat kepuasan ekonomis dan kepuasan nilai lainnya yang memadai sebagai imbalan yang dirasakan adil terhadap jarih payah yang telah diberikan kepada organisasi.
6.   Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perlindungan terhadap segala sesuatu yang dapat membahayakan diri pribadi dan karier dalam perjalanan
Menurut Nawawi (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya semangat kerja adalah sebagai berikut :
1.   Minat seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukan. Seseorang yang berminat dalam pekerjaannya akan dapat meningkatkan semangat kerja
2.   Faktor gaji atau upah tinggi akan meningkatkan semangat kerja seseorang
3.   Status sosial pekerjaan. Pekerjaan yang memiliki status sosial yang tinggi dan memberi posisi yang tinggi dapat menjadi faktor penentu meningkatnya semangat kerja
4.   Suasana kerja dan hubungan dalam pekerjaan. Penerimaan dan penghargaan dapat meningkatkan semangat kerja
5.   Tujuan pekerjaan. Tujuan yang mulia dapat mendorong semangat kerja seseorang
Menurut Nitisemito (1992), ada beberapa cara untuk meningkatkan semangat kerja karyawan. Caranya dapat bersifat materi maupun non materi, seperti antara lain :
1.   Gaji yang sesuai dengan pekerjaan
2.   Memperhatikan kebutuhan rohani
3.   Sekali-kali perlu menciptakan suasana kerja yang santai yang dapat mengurangi beban kerja
4.   Harga diri karyawan perlu mendapatkan perhatian
5.   Tempatkan para karyawan pada posisi yang tepat
6.   Berikan kesempatan pada mereka yang berprestasi
7.   Perasaan aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan
8.   Usahakan para karyawan memiliki loyalitas dan keperdulian terhadap organisasi
9.   Sekali-kali para karyawan perlu diajak berunding untuk membahas kepentingan bersama
10. Pemberian insentif yang terarah dalam aturan yang jelas
11. Fasilitas kerja yang menyenangkan yang dapat membangkitkan gairah kerja


No comments: